HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
A. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari
percobaan ini adalah praktikan dapat memperlihatkan prinsip-prinsip hasil kali
kelarutan, menghitung kelarutan elektrolit yang bersifat sedikit larut dan
menghitung panas pelarutan AgCrO4 dengan menggunakan sifat
kebergantungan Ksp pada suhu.
B. PRINSIP PERCOBAAN
Jika sejumlah
besar pelarut dibiarkan berhubungan dengan sejumlah terbatas pelarut, pelarutan
terjadi secara terus menerus. Hal ini berlaku karena adanya proses pengendapan,
yaitu kembalinya spesies (atom, ion, atau molekul) ke keadaan tak larut. Pada
waktu pelarutan dan pengendapan terjadi denggan laju atau kecepatan yang sama,
kuantitatif terlarut yang larut dalam sejumlah pelarut tetap sama pada setiap
waktu. Proses ini adalah suatu keseimbangan dinamis dan larutannnya dinamakan
larutan jenuh. Konsentrasi larutan jenuh dikenal dengan kelarutan zat terlarut
dalam pelarut tertentu.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Ksp senyawa
dapat ditentukan dari percobaan laboratorium dengan mengukur kelarutan (massa
senyawa yang dapat larut dalam tiap liter larutan) sampai keadaan tepat jenuh.
Dalam keadaan itu, kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan atau
mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit akan menjadi
endapan. Hasil kali kelarutan dalam keadaan sebenarnya merupakan nilai akhir
yang dicapai oleh hasil kali ion-ion ketika kesetimbangan tercapai antara fase
padat dari garam yang hanya sedikit larut dan larutan itu (Syukri, 1999).
Hasil kali
konsentrasi dari ion-ion pembentuknya untuk setiap suhu tertentu adalah
konstan, dengan konsentrasi ion dipangkatkan bilangan yang sama dengan jumlah
masing-masing ion yang bersangkutan. Kelarutan merupakan jumlah zat yang
terlarut yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai membentuk larutan
jenuh. Sedangkan hasil kali kelarutan
merupakan hasil akhir yang dicapai oleh hasil kali ion ketika kesetimbangan
tercapai antra fase padat dari garam yang hanya sedikit larut dalam larutan
tersebut (Keenan, 1991).
Kelarutan
endapan-endapan yang dijumpai dalam analisis kuantitatif meningkat dengan
bertambahnya temperatur. Dengan beberapa zat pengaruh temperatu ini kecil,
tetapi dengan zat-zat lain pengaruh itu dapat sangat nyata. Jadi kelarutan
perak klorida pada 10 dan 100 oC masing-masing adalah 1,72 dan 21,1 mg dm-3,
sedangkan kelarutan barium sulfat pada kedua temperatur itu masing-masing
adalah 2,2 dan 3,9 mg dm-3. Dalam beberapa hal, efek ion sekutu mengurangi
kelarutan menjadi begitu kecil sehingga efek temperatur, yang tanpa efek ion
sekutu akan kentara, menjadi sangat kecil (Bassett, 1994).
Ksp = HKK =
hasil perkalian [kation] dengan [anion] dari larutan jenuh suatu elektrolit
yang sukar larut menurut kesetimbangan heterogen. Kelarutan suatu elektrolit
ialah banyaknya mol elektrolit yang sanggup melarut dalam tiap liter
larutannya. Jika konsentrasi ion total dalam larutan meningkat, gaya tarik ion
menjadi lebih nyata dan aktivitas (konsentrasi efektif) menjadi lebih kecil
dibandingkan konsentrasi stoikhiometri atau terukurnya. Untuk ion yang terlibat
dalam proses pelarutan, ini berarti bahwa konsentrasi yang lebih tinggi harus
terjadi sebelum kesetimbangan tercapai dengan kata lain kelarutan akan
meningkat (Oxtoby, 2001).
D. METODOLOGI PERCOBAANAlat
Alat-alat yang digunakan adalah alat rak tabung reaksi,
sepuluh tabung reaksi, labu erlenmenyer 250 mL sebagai penangas, dua buah buret
50 mL, pembakar gas, kaki tiga, dan kasa, termometer 0–100oC.
Bahan
Bahan-bahan yang
digunakan adalah larutan AgNO3 M dan larutan K2CrO4 M.
Prosedur Percobaan
·
Menempatkan larutan AgNO3
dan K2CrO4 pada dua buret yang berbeda.
·
Menyiapkan larutan seperti pada
tabel di bawah dengan cara pertama-tama menambahkan 10 mL AgNO3 ke
dalam tiap-tiap tabung reaksi, baru menambahkan K2CrO4
sebanyak yang dicantumkan. Pada saat pencampuran dan setelah pencampuran tabung
reaksi harus dikocok. Membiarkan selama 5 menit dan mengamati apakah sudah
terbentuk endapan atau belum. Mengisi hasil pengamatan pada tabel di
bawah ini.
No. Camp
|
V AgNO3(mL)
|
V K2Cr2O4(mL)
|
Pembentukan
Endapan
Sudah/ Belum
|
·
Mengulangi langkah di atas untuk
menentukan banyaknya K2CrO4 M yang dapat menyebabkan
terbentuknya endapan sampai ketelitian 0,1 mL. Mencatat hasil pengamatan pada
tabel. Mencatat pula volume K2CrO4 M yang dapat
menyebabkan terjadinya pengendapan dan suhu larutan.
·
Menyiapkan larutan berikut pada
tabung reaksi yang lain.
No. Camp
|
V AgNO3(mL)
|
V K2Cr2O4(mL)
|
·
Menempatkan campuran 1 pada
penangas labu Erlenmenyer. memanaskan penangas dan menggunakan termometer untuk
mengaduk larutan secara perlahan-lahan (kecepatan pemanasan penangas kira-kira
1oC permenit).
·
Melakukan hal yang sama untuk
campuran-campuran lain, mencatat semua hasil yang diperoleh pada tabel.
E. HASIL DAN PERHITUNGAN
HASIL
No. Camp
|
V AgNO3(mL)
|
V K2Cr2O4(mL)
|
Pembentukan
Endapan
Sudah/ Belum
|
Tabel 1
Tabel 2
No. Camp
|
V AgNO3(mL)
|
V K2Cr2O4(mL)
|
Pembentukan Endapan
Sudah/ Belum
|
Suhu
(oC)
|
PERHITUNGAN :
F. PEMBAHASAN
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
G. KESIMPULAN
.........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
0 komentar:
Post a Comment