mengapa membelajarkan materi koloid sangat tepat menggunakan
metode CTL dan pendekatan saintifik.
Tanggapan :
Pada model pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) siswa
dilibatkan pada proses pembelajaran, siswa diajak untuk mengaitkan pelajaran
dengan keadaan dunia nyata dan juga memudahkan guru untuk mengaitkan materi
yang dipelajari dengan situasi di dunia nyata. Oleh karena itu menurut saya
model CTL sangat tepat untuk materi koloid, karena materi koloid merupakan
materi kimia kelas XI yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari seperti
cat, tinta, buih, sabun, agar-agar dan lain sebagainya. Model pembelajaran
kontekstual dapat dikombinasikan dengan media belajar yang sesuai dengan
karakteristik materi pelajaran. Diantara banyak media yang ada, media
laboratorium dan lingkungan adalah media yang cocok untuk dikombinasikan dengan
model pembelajaran CTL. Tidak semua Sekolah Menengah Atas (SMA) ditunjang
dengan fasilitas media laboratorium, maka dibutuhkan media lain seperti
lingkungan. Media lingkungan juga dapat menunjang model CTL yang mempunyai
langkah dan fungsi yang berimbang dengan media laboratorium. Hal ini juga
semakin menekankan bahwa model CTL sangat tepat untuk materi koloid, karena
materi ini dekat dengan lingkungan. Realita yang ada di lingkungan belajar
siswa dapat membantu siswa untuk lebih aktif mengamati, menghandel,
memanipulasi, mendiskusikan dan akhirnya dapat menjadikan alat untuk
meningkatkan kemauan siswa untuk menggunakan sumber belajar serupa. Dalam CTL
diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa, siswa diarahkan
untuk mencari tahu dan melakukan sesuatu. Sehingga peserta didik dapat
membangun sendiri konsep materi koloid dan kompetensinya dengan melihat keadaan
lingkungan sekitarnya . Oleh karena itu pendekatan yang paling tepat untuk
menunjang model CTL pada materi koloid adalah PENDEKATAN SAINTIFIK. Pendekatan
saintifik/pendekatan ilmiah adalah pendekatan pembelajaran yang mendorong
peserta didik untuk melakukan keterampilan-keterampilan ilmiah seperti
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengorganisasi dan
mengkomunikasikan. Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan
daripada transfer pengetahuan, peserta didik dipandang sebagai subjek belajar
yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam pendekatan
ini peserta didik diajak untuk melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan
dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah. Dari hasil
analisis/asosiasi data/informasi siswa mampu mengkomunikasikan atau
menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan. Tertulis atau media lainnya. Dengan demikian siswa diharapkan dapat
memahami konsep materi koloid secara menyeluruh dan bukan hanya sekedar hafalan
yang kemudian dilupakan.
0 komentar:
Post a Comment