Sifat
keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah secara beraturan sesuai
dengan kenaikan nomor atom unsur. Ada 4 sifat dari keperiodikan unsure yaitu, Jari-Jari Atom, Energi
Ionisasi, Affinitas Elektron dan Keelektronegatifan. Menurut pendapat saya
urutan sifat-sifat periodic tersebut dalam mengajarkan kepada siswa adalah
sebagai berikut : pertama tentang jari-jari atom, kedua energy ionisasi karena
energy ionisasi berkaitan erat dengan jari-jari atom, ketiga tentang affinitas
electron karena ada hubungannya juga dengan jari-jari atom, Energi ionisasi dan
afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik electron. Terakhir
dijelaskan tentang keelektronegatifan sebab sifat ini tidak ada kaitannya
dengan ketiga sifat diatas, tidak ada sifat tertentu yang dapat diukur untuk
menetukan/membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur. Berikut penjelasan
selengkapnya :
1. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai kulit elektron terluar.
a. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah jari-jari atom semakin besar.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari atom semakin kecil.
Penjelasan:
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit=nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.
b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, kulit atom bertambah (ingat jumlah kulit=nomor periode), sehingga jari-jari atom juga bertambah besar.
b. Dari kiri ke kanan, jumlah kulit tetap tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah. Hal tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama.
Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah. (pengecualian pada beberapa unsure, contohnya : unsure periode ketiga yaitu energy ionisasi Mg lebih besar daripada Al disebabkan konfigurasi electron Mg lebih stabil “kestabilan penuh pada orbital di subkulit 3s2” , demikian juga P memiliki energy ionisasi lebih tinggi daripada S disebabkan konfigurasi electron P lebih stabil (setengah penuh pada orbital subkulit 3p3).
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom netral dalam wujud gas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron kedua disebut energi ionisasi kedua dan seterusnya. Bila tidak ada keterangan khusus maka yang disebut energi ionisasi adalah energi ionisasi pertama.
Dapat disimpulkan keperiodikan energi ionisasi sebagai berikut.
a. Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi cenderung bertambah. (pengecualian pada beberapa unsure, contohnya : unsure periode ketiga yaitu energy ionisasi Mg lebih besar daripada Al disebabkan konfigurasi electron Mg lebih stabil “kestabilan penuh pada orbital di subkulit 3s2” , demikian juga P memiliki energy ionisasi lebih tinggi daripada S disebabkan konfigurasi electron P lebih stabil (setengah penuh pada orbital subkulit 3p3).
Kecenderungan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut.
a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.
a. Dari atas ke bawah dalam satu golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil. Elektron semakin mudah dilepas dan energi yang diperlukan untuk melepaskannya makin kecil.
b. Dari kiri ke kanan dalam satu periode
daya tarik inti terhadap elektron semakin besar sehingga elektron semakin sukar
dilepas. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron tentunya semakin
besar.
3. Affinitas Elektron
Afinitas elektron adalah besarnya
energi yang dibebaskan satu atom netral dalam wujud gas pada waktu menerima
satu elektron sehingga terbentuk ion negatif.
a. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah afinitas elektron semakin
kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
kecil.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan afinitas elektron semakin besar.
Penjelasan:
Dari atas ke bawah dalam satu
golongan jari-jari atom bertambah sehingga daya tarik inti terhadap elektron
terluar semakin kecil, sehingga sulit untuk menarik electron. Dari kiri ke
kanan dalam satu periode, daya tarik inti terhadap elektron semakin besar sehingga
atom lebih mudah menarik elektron.
Apabila ion negatif yang terbentuk
stabil, energi dibebaskan dinyatakan dengan tanda negatif (-). Apabila ion
negatif yang terbentuk tidak stabil, energi diperlukan/diserap dinyatakan
dengan tanda positif (+). Kecenderungan dalam afinitas elektron lebih
bervariasi dibandingkan dengan energi ionisasi.
4. Keelektronegatifan
Adalah suatu bilangan yang
menyatakan kecenderungan suatu unsur menarik elektron ke pihaknya dalam suatu
ikatan kimia.
a. Dalam satu golongan dari atas ke
bawah keelektronegatifan semakin berkurang.
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
b. Dalam satu periode dari kiri ke kanan keelektronegatifan semakin bertambah.
Penjelasan:
Tidak ada sifat tertentu yang dapat
diukur untuk menetukan/membandingkan keelektronegatifan unsur-unsur. Energi
ionisasi dan afinitas elektron berkaitan dengan besarnya daya tarik elektron.
Semakin besar daya tarik electron . semakin besar energi ionisasi, juga semakin
besar (semakin negatif) afinitas elektron. Jadi, suatu unsur (misalnya fluor)
yang mempunyai energi ionisasi dan afinitas elektron yang besar akan mempunyai
keelektronegatifan yang besar. Salah satu definisi kelektronegatifan adalah
definisi Pauling yang menghasilkan data skala nilai numeric yang mencerminkan
seberapa banyak atom dalam sebuah molekul menarik electron.
Semakin besar
keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif. Semakin
kecil keelektronegati fan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion
negatif, dan cenderung semakin mudah membentuk ion positif.
Selain keempat sifat keperiodikan
unsure diatas ada kecenderungan sifat
lain dalam system periodic yaitu:
1. sifat logam – nonlogam
Sifat logam berkaitan dengan
kecenderungan atom untuk melepas electron. Makin mudah melepas electron (r
besar, EI kecil) , maka sifat logam makin bertambah. Sebaliknya jika suatu
unsure cenderung menerima electron maka unsure tersebut dapat dikatakan unsure
nonlogam. Selain logam dan nonlogam terdapat bebrapa unsure yang dikategorikan
sebagai metalloid, contoh Si dan Ge.
2. kereaktifan
Semakin mudah suatu unsure melepas
dan menerima electron, maka unsure tersebut semakin reaktif.
a. unsure logam : kekanan makin kurang reaktif, ke bawah makin reaktif
b. unsure nonlogam : ke kanan makin
reaktif , ke bawah makin kurang reaktif.
3. Jari-jari ion
Dalam satu periode, jari-jari ion
logam kation cenderung menurun karena meningkatnya muatan inti akibat
kehilangan electron. Unsure-unsur nonlogam dalam satu periode , cenderung untuk
menangkap electron dan membentuk ion negative. Semakin ke kanan jari-jari anion
dalam satu periode cenderung menurun.
4. Sifat Asam dan BAsa
Untuk unsure-unsur nonlogam, dari
kiri ke kanan sifat asam semakin besar (kecuali golongan VIIIA) dan dari atas
ke bawah semakin lemah. Untuk unsure-unsur logam, dari kiri ke kanan sifat basa
semakin lemah dan dari atas ke bawah sifat basa semakin kuat.
5. sifat reduktor
Sifat reduktor merupakan sifat atom
suatu unsure yang cenderung melepas electron (mengalami oksidasi). Unsure yang
mudah melepas electron dikatakan reduktor kuat, yaitu terletak pada bagian kiri
bawah system periodic
6. sifat oksidator
Merupakan sifat atom suatu unsure
yang cenderung menangkap electron (mengalami reduksi). Sifat oksidator ini
tidak dimiliki oleh gas mulia, sehingga sifat oksidator terkuat dimiliki oleh
golongan halogen (VIIA).
7. titik leleh dan titik didih
Titik didih dan titik leleh unsure
logam ditentukan oleh ikatan logam sedangkan unsure nonlogam ditentukan oleh
gaya Van Der Waals.
-
Unsure logam : ke kanan makin tinggi
, ke bawah makin rendah
-
Unsure nonlogam : ke kanan makin
rendah , ke bawah makin tinggi.
Instrumen soal uraian untuk mengukur pencapaian indicator
1. membandingkan jari-jari atom unsure-unsur dalam satu
golongan
Soal :
Sesuai dengan sifat keperiodikan unsure bahwa jari-jari
atom dipengaruhi oleh jumlah kulit dan muatan inti dari suatu atom unsure.
Berdasarkan hal tersebut tentukan unsur mana yang mempunyai keelektronegatifan
yang lebih besar antara Fluorin (nomor atom=9) dengan Klorin(nomor atom=17)?
Jawaban :
Fluorin mempunyai konfigurasi elektron F=2.7, terletak pada
golongan VII A dan periode 2 (skor 2)
Klorin mempunyai konfigurasi elektron Cl=2.8.7, terletak pada golongan VII A dan periode 3 (skor 2)
Klorin mempunyai konfigurasi elektron Cl=2.8.7, terletak pada golongan VII A dan periode 3 (skor 2)
Kedua unsure tersebut terletak pada golongan yang sama,
akan tetapi letak periode berbeda berbeda yaitu F pada periode 2 sedangkan Cl
pada periode 3, perlu diingat nomor periode sama dengan jumlah kulit, sehingga
jumlah kulit Cl lebih banyak dibandingkan jumlah kulit F. semakin banyak kulit
, maka jari-jari atom semakin besar seghingga jari-jari atom Cl lebih besar
dari F. (skor 3)
Total skor = 7
2. membandingkan jari-jari atom unsure-unsur dalam satu
periode
Soal :
Sesuai dengan sifat keperiodikan unsure bahwa jari-jari
atom dipengaruhi oleh jumlah kulit dan muatan inti dari suatu atom unsure.
Berdasarkan hal tersebut tentukan unsur mana yang mempunyai keelektronegatifan
yang lebih besar antara Karbon(nomor atom= 6) dengan Oksigen (nomor atom=8)?
Jawab
a. Karbon mempunyai konfigurarasi elektron C= 2.4, terletak pada golongan IVA dan periode 2 (skor 2)
Oksigen mempunyai konfigurasi elektron O=2.6, terletak pada golongan VI A dan periode 2 (skor 2)
Jawab
a. Karbon mempunyai konfigurarasi elektron C= 2.4, terletak pada golongan IVA dan periode 2 (skor 2)
Oksigen mempunyai konfigurasi elektron O=2.6, terletak pada golongan VI A dan periode 2 (skor 2)
Kedua unsure tersebut terletak pada periode yang sama yaitu
periode 2, artinya memiliki jumlah kulit yang sama, tetapi
muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit oksigen bertambah. Hal
tersebut mengakibatkan gaya tarik-menarik antara inti dengan kulit elektron
semakin besar sehingga jari-jari atom makin kecil. Jadi jari-jari atom unsure C
lebih besar daripada O. (Skor 3)
total skor =7
total skor =7
Menurut pendapat saya untuk membelajarkan siswa agar dapat
memahami hubungan diantara sifat keperiodikan unsure dengan keraktifan unsure
adalah:
·
Pendekatan/model pembelajaran : kontekstual
Mereview kembali pelajaran tentang
sifat keperiodikan unsure. Serta dipastikan siswa memahami tentang sifat
jari-jari atom , energy ionisasi dan affinitas electron boleh dengan membagikan
beberapa kelompok untuk menganalisa perbandingan sifat-sifat unsure tersebut
sesuai dengan unsure-unsur yang diberikan per kelompok. Setelah dipastikan
paham ,maka saya akan menjelaskan bahwa kereaktifan suatu unsure dapat
ditentukan dari kemudahan unsure tersebut berikatan dengan unsure lain
membentuk suatu senyawa. Proses tersebut terdapat dua cara yaitu dengan cara
melepas atau menerima electron. Semakin mudah unsure tersebut melepaskan atau
menerima electron, maka unsure tersebut semakin reaktif. Dengan bermodalkan
pengetahuan tentang sifat periodic unsure pada saat disikusi kelompok maka
siswa diarahkan menyimpulkan , diharapkan hasilnya sebagai berikut.
-unsur logam = ke kanan makin kurang
reaktif , kebawah makin reaktif
-unsur nonlogam = kekanan makin
reaktif , ke bawah makin kurang reaktif
Unsure-unsur golongna VIIIA
merupakan unsure-unsur yang sangat sukar beraksi karena sangat stabil dari segi
konfigurasi lektronnya
0 komentar:
Post a Comment